Kamis, 14 Februari 2013

Otak-Atik Pengapian: Magnet YZ125= Magnet Jupiter?

Otak-Atik Pengapian: Magnet YZ125= Magnet Jupiter?


 Ukuran magnet YZ dan Jupiter sama secara hitungan
Tempo
doeloe banyak yang mengandalkan magnet spesial engine (SE) buat roda race atau drag bike. Kebanyakan menggunakan magnet Yamaha YZ. Padahal kalo dipikir, buang-buang uang. Kenapa Om?

Magnet yang dirancang Yamaha,  secara hitungan sama untuk semua tipe motornya. Seperti magnet YZ hitungannya sama dengan magnet Jupiter-Z, Mio dan Vega. Enggak percoyo?

Yuk lihat dimensinya.  “Magnet Yamaha Mio, Jupiter maupun Vega, memiliki diameter luar 112 mm,” jelas Herianto, manajer Technical Service Bintang Racing Team (BRT).

Sedangkan pick up pulser atau panjang tonjolan di magnet 57,5 mm. Dua ukuran ini berlaku hampir pada semua tipe motor Yamaha yang dipakai harian.

Bisa dibandingkan dengan magnet spesial engine pabrikan Yamaha itu. Yuk lihat magnet YZ yang punya diameter lebih kecil. Kalau diukur menggunakan sigmat sekitar 75 mm. Dimensi kecil untuk mengejar putran ringan, ujung-ujungnya supaya putaran mesin tidak berat.

Begitupun panjang pick up coil atau tonjolan di magnet. “Ukuran pastinya 38,5 mm. Ini menggunakan rumus perbandingan,” jelas Heri yang beken dipanggil Bom bom itu.

Yuk dibuktikan kalau dua ukuran berbeda itu secara hitungan sama. Bisa manual atau pakai rumus. Kalau manual, gunakan jangka dan penggaris. Bisa langsung ketahuan.

Tapi, bagi yang mau menggunakan rumus mudah juga bisa. Formulanya:

PP1         PP2

-------  =  -------

D1           D2

PP1 = Panjang pulser magnet besar

PP2 = Panjang pulser magnet kecil

D1 = Diameter magnet besar

D2 = Diameter magnet kecil

Seperti diameter magnet Jupiter-Z ukurannya 112 mm dengan panjang pick up pulser 57,5. Sedang diameter magnet YZ yaitu 75 mm. Yuk dibuktikan kalau panjang tonjolan di magnet YZ ukurannya 38,5 mm. Dari rumus itu:

D1 = Diameter magnet Jupiter-Z 112 mm

PP1= Panjang tojolan magnet Jupie 57,5 mm

D2 = Diameter magnet YZ 75 mm

PP2 = Panjang pulser magnet YZ berapa?

Dari rumus:

PP1         PP2

-------  =  -------

D1           D2

Angkanya bisa dimasukkan ke dalam rumus, jadinya:

57,5            PP2

-------  =  -------

112           75

Maka panjang tonjolan pulser di magnet YZ yaitu:

57,5 x 75 

PP2 = ---------------

112

PP2 = 38,5 mm


  Panjang pulser magnet YZ 38,5 mm. sedang Jupiter 57,5 mm.
Terbukti kan? Kalau magnet Jupiter-Z, Vega dan Mio secara hitungan sebenarnya sama dengan YZ. Jadi, ngapain pakai magnet YZ kalau punya Jupiter bisa dibubut untuk dibikin ringan.

Bagaimana jika magnet Honda Karisma atau Blade mau dibikin kecil pakai lempengan besi seperti milik YZ yang punya diameter 75 mm. Tapi, tetap menggunakan CDI asli Honda Blade. Berapakah panjang tonjolan di magnetnya?

Dari diameter magnet Blade 112 mm  (D1) dengan tonjolan di magnet 38 mm (PP1). Jika mau dibikin seperti magnet YZ yang berdiameter 75 mm (D2), tonjolan di lempengan (PP2) bisa dihitung:

          

    38            PP2

   -------  =  -------

     112           75

PP2 = (38 x 75)/112 =25,5 mm

Jadi, kalau Blade mau pake magnet atau lempengan seukuran diameter YZ yang 75 mm, panjang tonjolan magnet 25,5 mm. Ini pakai CDI Blade.

Tapi, kalau Blade mau pakai magnet asli YZ, tinggal pake CDI Jupiter-Z saja. Kan gampang.


 CDI YZ bisa pake dari Vega (AC) atau Jupiter-Z dan Mio (DC). Pilih yang programable biar setara vortex
Magnet YZ dengan CDI Jupiter
Dari penjelasan di atas, magnet YZ secara hitungan sama dengan magnet Jupiter, Vega dan Mio. Makanya CDI yang digunakan juga bisa saling tukar. Tapi, harus tetap memperhatikan sistem AC atau DC.

Jika menggunakan magnet YZ dan sistemnya seperti asal atau AC, gunakan CDI yang AC juga. Misalnya menggunakan CDI Vega-R yang punya CDI sistem AC.

Tentu banyak yang masih ingat. Dulu pengapian Yamaha Vega sangat bertaji di road race. Bahkan bisa bejaban dengan pengapian Vortex yang notabene menggunakan magnet YZ itu.

Baru sekarang kita punya jawaban. Terbukti magnet Vega hitungannya sama dengan YZ. Bahkan lebih akurat menggunakan magnet Vega. Alasan magnet Vega lebih simpel lihat tulisan di bawah ya.

Selain menggunakan CDI Vega yang AC, bisa saja magnet YZ dipadu CDI Jupiter-Z atau Mio. Tapi, sistemnya harus diubah. Tidak lagi pakai AC, kudu jadi DC. Caranya suplai arus listrik menggunakan aki. Sepulnya bisa dilepas

MOTOR BERBAHAN BAKAR LPG

MOTOR BERBAHAN BAKAR LPG

Throttle Kompor Bekas

Saat kontes Bali minggu lalu OP mencatat sebuah terobosan dari modifikator Bali. Motor berbahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas). Itu loh bahan bakar yang sama digunakan oleh ibu-ibu untuk memasak di dapur.

Yang perlu digarisbawahi, I Gusti Ngurah Putra Darmagita sang pembuat motor berbahan bakar LPG ini membuat dengan sederhana dan fungsional. "Supaya dapat dicontoh oleh orang lain. Maka desainnya benar-benar harus sangat mudah dan efisien serta dipahami orang," terang jebolan STMN 1 Denpasar, Bali ini.

Darmagita sapannya memakai satu basis penting sebagai penyalur bahan bakar. "Pakai tabung gas kecil berukuran 230 gram dan kompor bekas. Kompor yang biasa digunakan kemping. Ketika merancang pertama pakai kompor di kost," senyumnya.

Lantas apa hubungan kompor dengan motor? Masih menurut lelaki asal Bali ini, "Kompor bertugas sebagai throttle body atau karburatornya. Karena tabung gas menancap pada kompor," terangnya.

Alat masak tersebut memiliki katup untuk memperbesar keluaran gas berupa putaran. Katup tersebut dimodifikasi supaya kabel gas dapat terpasang. "Dudukan kabel di kompor pakai tuas choke Honda GL Pro. Diberi dudukan tuas dan kabel sekalian diberi tambahan pegas supaya bisa balik menutup," papar Darmagita yang menggunakan Honda Astrea sebagai kelinci percobaannya.

Dari kompor tersebut Darmagita menarik slang yang diinjeksi langsung ke intake manifold motor. Yang menjadi pertanyaan apakah di intake manifold masih terdapat karburator?

"Tidak! Karbu dilepas dan hanya menggunakan intake manifold sebagai penyalur udara yang diisap mesin," tutur pemuda Bali ini. Bagaimana cara modifikasi intake manifold tersebut?

Hebatnya motor berbahan bakar LPG ini sanggup stasinoer dengan baik. "Lumayan kalau speed bisa sampai 70 km/jam. Ini kan masih belum sempurna karena masih ada beberapa yang perlu dikembangkan," tutupnya. Tapi salut dengan idenya.

Modifikasi Intake Manifold

Hal apa saja yang dilakukan oleh Darmagita pada intake manifold tersebut sehingga mesin dapat dengan mudah mengaplikasi LPG sebagai bahan bakar? Agar lebih lengkap baca terus.

"Yang jelas karburator dilepas. Jadi murni hanya intake manifold yang digunakan," sebutnya. Sebagaimana diketahui LPG merupakan gas alam yang dimasukkan ke dalam tabung khusus dan hanya membutuhkan sedikit udara untuk melakukan pembakaran.

Oleh sebab itu intake manifold ditutup rapat. Penutup manifold tadi diberi lubang berukuran kecil dan sebuah main-jet. "Kalau manifold terbuka mesin langsung ngoookk... gak mau hidup. Pernah juga menggunakan karburator (karbu yang tidak lagi berfungsi sebagai pengabutan, Red.), kabel gas karbu jadi satu dengan kompor gas. Stasioner sih bisa tapi begitu digas lebih gede, mesin langsung mati. Analisaku kelebihan udara. Setelah udara ditutup lebih rapat, agak mendingan. Cuma sepertinya suplai gasnya masih kurang," sebutnya.

Kebutuhan gas yang lebih banyak sangat mutlak. Sehingga sambungan kompor yang menancap pada manifold menggunakan nozzle main-jet. "Manifold dilubangi dan ditancapi nozzle," terangnya.

Selain dari sambungan pada manifold, Darmagita juga melakukan modifikasi pada nozzle kompor gas. "Untuk menghasilkan semburan gas yang lebih besar nozzle pada kompor gas dirojok supaya diameternya lebih besar," sebutnya.

Tentang Bahan Bakar Gas

Dari berbagai media massa sering kita membaca si A membuat motor berbahan bakar gas, lantas si B juga mampu mengganti bensin dengan LPG. Sebenarnya seberapa bisakah LGP digunakan sebagai bahan bakar mesin?

Bahan bakar gas (BBG) diperoleh dari pengolahan gas bumi melalui destilasi bertekan tinggi. Kemudian diproses kembali dalam proses cyorganik (suhu rendah dan tekanan tinggi), sehingga masing-masing menjadi 3 BBG. Liqufied natural gas (LNG), liqufied petroleum gas (LPG) dan compressed natural gas (CNG).

Karena LPG yang banyak digunakan maka pembahasan yang dilakukan juga LPG. LPG mempunyai perbandingan atom C dan H yang lebih mendekati bensin dari pada metana. Bahan utama LPG hampir 99% adalah propane (C3H5) dan butane (C4H10) dan tersimpan dalam kondisi cair pada temperatur sekitar (lingkungan) pada tekanan (0,7-0,8 Mpa atau 7-8 bar).

Menurut salah buku motor bakar yang dibuat oleh Wiranto, LPG di dapat juga dimasukkan ke dalam mesin melalui karburator atau sistem penyemprotan secara elektronik. Karena LPG sudah bertekanan untuk menyalurkan ke dalam ruang bakar mesin tidak memerlukan pompa.

Dapat dipasang penutup gas elektro magnetis atau katup khusus seperti kompor gas milik Darmagita

Secara empiris pun LPG mendekati bensin.
Bensin 2C8H22 + 27O2 ----> 16CO2 + 22H2O
Dari reaksi jelas terlihat kalau bensin membutuhkan 27 oksigen.

Dilihat secara empiris kesetaraan reaksi LPG juga dapat dilihat C3H8 + 5O2 ---> 3CO2 + 4H2O.

LPG hanya membutuhkan 5 oksigen. Makanya jangan heran jika Darmagita menutup hampir seluruh intake manifold pada motornya.

LPG memiliki bilangan angka oktan lebih tinggi dari bensin. Menurut literatur John Robinson diketahui kalau LPG memiliki angka oktan di atas 100. Artinya cocok dengan mesin kompresi tinggi.

Bagian Utama Karburator Sepeda Motor

Bagian Utama Karburator Sepeda Motor

Bagian-bagian Utama Karburator
Setiap karburator, yang sederhana sekalipun terdiri dari komponen-komponen utama berikut ini:
1) Sebuah tabung berbentuk silinder, tempat terjadinya campuran udara dan bahan bakar.
2) Perecik utama (main nozzle), yaitu pemancar utama yang mengabutkan bahan bakar. Tinggi ujung perecik utama hampir sama tinggi dengan permukaan bahan bakar di dalam bak pelampung. Main nozzle biasanya terdapat pada karburator tipe venturi tetap. Sedangkan pada karburator tipe slide (variable venturi) maupun tipe kecepatan konstan (CV), peran main nozzle digantikan oleh needle jet. Needle jet mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang dialirkan dari celah diantara needle jet dan jet
needle (jarum pengabut) tersebut.
3) Venturi yaitu bagian yang sempit di dalam tabung karburator berfungsi untuk mempertinggi kecepatan aliran udara. Sesuai dengan tipe karburator yang ada pada sepeda mesin, diameter venturi akan selalu tetap untuk tipe karburator venturi tetap dan diameter venturi akan berubah-ubah untuk tipe karburator varible venturi.
4) Katup trotel (throttle valve atau throttle butterfly), untuk mengatur besar-kecilnya pembukaan tabung karburator yang berarti mengatur banyaknya campuran udara bahan bakar.
5) Wadah (ruang) bahan bakar dilengkapi dengan pelampung (float chamber) untuk mengatur agar tinggi permukaan bahan bakar selalu tetap. Bahan bakar masuk ke dalam ruang pelampung melalui sebuah katup jarum (needle valve). Katup jarum tersebut akan membuka dan menutup aliran bahan bakar yang masuk ke ruang pelampung melalui pergerakan turun-naik pelampung (float).
6) Spuyer utama (main jet), yaitu berfungsi mengontrol aliran bahan bakar pada main system (sistem utama) pada putaran menengah dan tinggi
7) Pilot jet, yaitu berfungsi sebagai pengontrol aliran bahan bakar pada bagian pilot system pada putaran rendah dan menengah.
8). Jet needle (jarum pengabut), yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran bahan bakar dan udara melalui bentuk ketirusan jet needle/jarum pengabut tersebut. Jet needle umumnya terdapat pada karburator tipe variable venturi dan kecepatan konstan atau tipe CV.
9) Pilot air jet, yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran udara pada pilot system pada putaran langsam/idle/stasioner ke putaran rendah.
10) Diapragma dan pegas, yaitu berfungsi bekerja berdasarkan perbedaan tekanan diantara tekanan udara luar dan tekanan negatif lubang untuk mengontrol jumlah pemasukan udara. Diapragma dan pegas (spring) biasanya terdapat pada karbuartor tipe CV.
11) Main air jet, yaitu berfungsi mengontrol udara pada percampuran bahan bakar dan udara pada putaran menengah dan tinggi. Kemudian juga mengontrol udara yang menuju ke needle jet sehingga mudah tercampur dengan bensin yang berasal dari main jet.
12) Pilot screw, yaitu berfungsi mengontrol sejumlah campuran udara dan bahan bakar yang keluar pada pilot outlet.

Nama komponen bagian CVT Mio

Nama komponen bagian CVT Mio



Kamis, 31 Januari 2013

Komponen-Komponen Utama Karburator

Berikut ini merupakan keterangan untuk Memahami Komponen-Komponen Utama Karburator, satu persatu akan dijelaskan per bagiannya:
a.       Ruang Bahan Bakar.
semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
b.      Choke valve
Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
c.       Piston Valve (Thorttle Valve).
Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
·        merubah putaran engine.
·        Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
d.      Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
e.       Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
f.        Piston Valve Screw.
Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.
g.       Pilot Screw.
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
h.       Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.
Demikian keterangan Memahami Komponen-Komponen Utama Karburator

Bubut magnet standar

Bubut magnet standar emang mantep tuh, mayan respon tarikan lebih cepat. cuma kalo bubut magnet ya musti bubut rumah kopling juga biar maksimal dan balance antara kanan kiri. soalnye magnet dan rumah kopling posisinya mengapit krukass ato kruk ass berada ditengah-tengah diantara magnet dan rumah kopling yang semuanya ikut bergerak bersamaan. kalo magnet lo bubut trus rumah kopling nggak, untuk kekuatan kurang nge-jamin. Apalagi kalo motornya masih buat wara-wiri di jalan raya ibukota yg udah pasti sering bgt nge-gas cepat, rem mendadak, engine brake dll. Kalo bisa bro semua kalo mo modif mesin harus dipertimbankan kekuatan mesin juga bukan cuma kuencengnya aja, cape kan kalo bentar2 kebengkel trus betulin ini itu karena faktor kekuatan gak diperhatikan. Kecuali emang motornya dibikin khusus hanya buat motor pacu doang baik yg buat maen ato buat ikut kejuaraan.

Kalo magnet racing ? hahahha ini bisa buat desingan motor Raja lo makin wuss wusss wuss... cuma kalo buat motor harian mah buat apaan ?. Pake magnet racing harus dimbangi dengan satu paket korekan yang mumpuni kaya bikin bandul+klaher+high compression dan banyak lagi deh biar bisa maksimal semua, kalo cuma ganti magnet racing doang mah Raja lo akan terdengar galak bgt waktu diseting diam dan respon tendangan-tendangan di tarikan awal gigi 1 dan 2 terasa sangat tajam dan liar tapi atasnya bisa gak lari Raja lo... soalnya begini ..Magnet dan rumah kopling ikutan muter kenceng bersamaan gerak torsi kendaraan, kalo berat kedua part itu makin berat maka kalo udah muter kenceng sesuai gaya gerak dia akan semakin kenceng dan kenceng, dan setelah nyampe top rpm maka kita akan ganti gigi, kalo dua part itu berat trus kita kasih beban berat dalam hal ini perpindahan gigi maka gaya dorong yg dihasilkan lebih keras dibanding kalo 2 part tsb ringan. makanya pas nanti udah gigi 4 dan 5 motor raja lo kalo cuma pake magnet racing doangan aje larinya bisa ngambang... makanya kalo mo pake magnet racing seperti gue bilang diatas harus dimbangi ma satu paket korekan yang mangtaf termasuk salah satunya penggantian satu set gear rasio disesuaikan dengan torsi dari motor korekan ente.

Trus yg kedua motor kenceng itu bisa ada karena 1. Jokinya ganas dan bisa nge-bawa tuh motor scara maksimal 2. korekan mesinnya cadas 3. satu paket pengapian yg dapat menunjang korekan ganaz tsb. Nah magnet itu salah satu dari paket rangkaian pengapian .. jadi kalo mo maksimal ya perubahan paket pengapiannya harus satu set seperti magnet racing+spul racing+seting timing yang akurat, CDI Racing, Koil Racing, Busi Racing. soalnya semua part pengapian itu saling berhungan satu sama lain, kalo magnet lo cepat dan koil lo bisa cepat tapi ternyata CDI lo telat pada rpm cepat dan tinggi ya hasilnya akan brebet-brebet diputaran tinggi ... dan juga sebaliknya .. kalo paket pengapian lo sangat mumpuni tapi korekannya ngga ganaz ya same aje ngga terlalu maksimal ... sangat mubazir bgt.. nah kayak geto deh ...

Coba deh memaksimalkan tenaga Raja kita tanpa melakukan perubahan radikal dulu, soalnya banyak yang bisa kita buat maksimal tanpa harus melakukan penggatian part dulu sebab pabrikan membuat motor Raja dengan batasan2 tertentu seperti batasan kenyamanan, keamanan, ekomonis, polusi baik suara maupun lingkungan dan masih banyak lagi. Seperti contoh knalpot standar dari pabrik suara adem ayem dan renyah bensin irit-rit tapi pas kita belek, bobok, chamber kek toet kek trus seting karbu.. udah nambah ngacir apalagi kalo bobok knalpotnya beneran pas juga seting karbunya oke pasti sedep tapi efeknya motor suaranya jadi galak dan konsumsi bensin jadi sedikit lebih meningkat, dan masih banyak lagi deh contoh memaksimalkan tenaga Raja kite2... Dengan begitu kita jadi tau kelemahan - kelebihan apa aja di raja kita dan setelah itu baru terserah mo di upgrade part ato di tuneup sampe maksimal. Gaya memaksimalkan raja kaya seperti itu emang kayanya udah old school tapi it's the most safe and cheap way before u go to the next step.... (bener gak inggris gue yeh sok bule nih gue)

Kamis, 24 Januari 2013

Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian

Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian
1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.
2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di bawah:
Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:
13,0 – 16, 0 V (Suzuki)
14,0 – 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)
3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar.

Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.
b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem pengisian.
b. Pemeriksaan Kebocoran Arus
1) Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.
2) Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan jarum negatif (-) ke terminal negatif baterai seperti gambar di bawah: Standar kebocoran arus : maksimum 1 A
3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan terjadi korslet pada rangkaian sistem pengisian. Periksa dengan melepas satu persatu sambungansambungan pada rangkaian sistem pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

c. Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator)
1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian (charging coil) dengan massa
Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 200C):
0,2 – 1,5 ohm () untuk Honda Astrea
0,3 – 1,1 (Honda Supra PGM-FI)
0,6 – 1,2 (Suzuki Shogun)
0,32 – 0,48 (Yamaha Vega)
2) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti kumparan stator alternator (koil pengisian).
Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan tersebut bisa dilakukan dengan kumparan stator dalam keadaan terpasang.

SISTEM PENDINGINAN SEPEDA MOTOR

SISTEM PENDINGINAN SEPEDA MOTOR

Sistem pendinginan sepeda motor berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin bekerja pada temperatur kerjanya dan tidak mengalami over heating.

Sistem pendinginan sepeda motor ada dua yaitu:


  1. Sistem pendinginan udara
  2. Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan udara dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Sistem pendinginan udara alami
  2. Sistem pendinginan udara paksa
Sistem pendinginan udara alami
Udara mengalir melewati mesin dan melakukan pendinginan sewaktu sepeda motor berjalan.
Sirip-sirip pendingin di blok silinder dan kepala silinder berfungsi untuk memperluas bidang pendinginan.
Sistem Pendinginan Udara Alami

Sistem pendinginan udara paksa
Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin.
Sistem Pendinginan Udara Paksa




Sistem pendinginan air

Sekeliling silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang disirkulasikan oleh pompa air (water pump).
Air yang telah menyerap panas mesin dialirkan ke radiator untuk didinginkan melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang melaui radiator.

Sistem Pendinginan Air

sistem starter elektrik sepeda motor

sistem starter elektrik sepeda motor

04 Sep
Fungsi dan Jenis Sistem Stater
System stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja.
Ada beberapa jenis stater, diantarannya :
a. Stater mekanik
Adalah stater yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick stater (stater kaki), slenger (stater untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)
b. Stater elektrik
Adalah stater yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Stater jenis ini banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
c. Stater Pneumatik
Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan stater jenis ini.

Komponen Utama Sistem Stater Elektrik dan Fungsinya
Secara umum system stater elektrik memiliki beberapa komponen sebagai berikut :
1. Saklar stater : berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay stater
2. Relay stater : berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor sater
3. Motor stater : berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar
4. Batteray : berfungsi sebagai sumber arus listrik.
2
Prinsip Kerja Motor Stater
Motor stater mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (putar). Motor bias berputar mengikuti prinsip sebagai berikut :
3
Pada saat arus melewati konduktor (penghantar A) dan B yang berada antara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar di samping. Hubungan antar arah arus, arah garis gaya magnet dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan / kiadah tangan kiri Fleming.
Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush).
Komponen utama motor stater terdiri dari : armature coil, (kumparan jangkar), komutator, field coil (kumparan medan), dan sikat (brushes).
Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming diatas, prinsip kerja dari komponen – komponen utama motor stater adalah sebagai berikut :
Armature dan field coil dihubungkan dengan batteray secara serie melalui sikat – sikat dan komutatoe. Urutan aliran arusnya yaitu dari bateray, relay stater, fiel coil, sikat positif, komutator, armature, sikat negative, dan selanjutnya ke masa.
Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran pada gambar di samping. Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya punter, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling susul menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.
4
Komponen Motor Stater
5
1. Tutup Motor
Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap (sebagai ganti kumparan medan, pada type motor stater sekarang kumparan mean digantikan dengan magnet permanent)
2. Armature
Berfungsi sebagai penghasil momen putar. Pada armature terdapat komutator yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature.
3. Sikat
Berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke kumparan armature melalui komutator. Pada motor dibawah 125 cc biasannya sikatnya hanya ada 2, yaitu sikat positif dan sikat negative. Tetapi motor dengan cc lebih besar, biasannya memiliki 2 buah sikat posotif dan 2 buah sikat negative, contohnya pada sepeda motor Thunder 125.
4. Pemegang sikat
Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas. Berfungsi menekan sikat agar menempel dengan komutator.
5. Tutup Depan dan Belakang
Berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi.
6. Gasket
Sebagai perapat antara tutup bagian depan dan belakang
7. Roda Gigi Reduksi
Membuat perbandingan putaran antara output motor stater dan roda gigi pinion yang memutar poros engkol. Tujuannya agar didapatkan momen punter yang lebih besar.
Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Stater
6
Gambar dia atas adalah rangkaian system stater sepeda motor Supra
Cara kerjannya adalah :
Pada saat kunci kontak on, saklar stater ditekan, arus mengalir :
BATTERAY POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – RELAY STATER – SAKLAT STATER – MASSA
Didalam relay stater terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan relay stater, maka relay stater akan menjadi magner, dan plunyer pada relay stater akan menghubungkan terminal kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor stater, sehingga aliran arusnya menjadi :
BATTERAY POSITIF – TERMINAL RELAY STATER – MOTOR STATER – MASSA
Karena motor stater mendapatkan aliran arus, maka motor stater berputar, memutarkan mesin.
Rangkaian Sistem Stater Spin
7

TIPS : Upgrade mesin motor 4 Tak, apa dulu yang diubah? (seri I)

TIPS : Upgrade mesin motor 4 Tak, apa dulu yang diubah? (seri I)

Tren modifikasi motor selalu berkembang setiap waktu. Jika beberapa tahun yang lalu modifikasi motor hanya terfokus di tampilan saja, maka belakangan ini tidak sedikit yang mulai mengubah spesifikasi si jantung motor. Yeah, the engine. Mulai dari perangkat yang bersifat bolt-on, hingga merubah spesifikasi mesin secara keseluruhan…. (yang mungkin bikin para insinyur pabrikan di Jepang geleng2 kepala :-D )
Banyak orang awam, bahkan para modifikator dan mekanik pemula yang bertanya-tanya, oprek mesin apanya dulu yang diubah? Melihat tren bore-up yang sedang booming saat ini banyak yang berpendapat bahwa dengan memperbesar ukuran piston dan menaikkan kompresi cukup untuk menambah tenaga mesin, ditambah dengan munculnya beberapa perangkat bolt-on seperti paket piston dan blok silinder yang tinggal pasang (yeah, tinggal buka pasang bolt then on kontaknya hehehe :-) ). Belum lagi dengan adanya CDI “racing” dengan bermacam fitur mulai dari unlimiter hingga fully-adjustable, camshaft aftermarket dengan spek beragam, klep dengan berbagai bahan high-performance, karburator berbagai ukuran, dan lain-lain. Yang mana dulu yang harus dipasang, dan yang mana yang bisa memberikan hasil terbaik ?

Sebenarnya cukup sulit untuk menentukan part mana yang memberikan persentase terbesar dalam kenaikan power motor, apalagi jika terpaku pada klaim produk yang mencantumkan kenaikan power sekian persen. Yang terpenting adalah, ketahui dulu spesifikasi standar motor, pelajari apakah spesifikasi produk yang akan dipasang pada motor sesuai dengan hitungan spesifikasi standar mesin motor kita, serta pahami fungsi dan konsekuensi produk yang akan dipakai.
1. Bore up
Merujuk dari rumus yang tercantum pada buku Performance Tuning 4 Strokesnya Graham Bell, maka langkah bore up (menaikkan ukuran piston) merupakan langkah pertama dalam modifikasi mesin, karena nilai bore akan selalu terpakai di rumus2 selanjutnya untuk menghitung spesifikasi bagian lainnya. Dijelaskan dalam rumus dasar menghitung kapasitas mesin berikut :
V = (22/7 * 1/4 * bore * bore) * stroke
keterangan :
bore = diameter piston dalam ukuran cm
stroke = panjang langkah piston dalam ukuran cm
Konsekuensi dari bore-up ini sebenarnya cukup minim, dengan catatan pengerjaan over-bore seperti pembubutan atau penggantian boring, penggantian piston, dan pemasangannya dikerjakan dengan baik dan benar. Penggantian piston dengan kepala piston yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan kompresi secara signifikan, yang secara teoritis membutuhkan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi agar proses pengapian tetap efektif dan optimal.
2. Stroke Up
Dalam rumus menghitung kapasitas mesin dapat diketahui bahwa kenaikan stroke (langkah piston) juga dapat menaikkan kapasitas mesin.  Stroke up juga dapat meningkatan gas speed, namun persentasenya lebih kecil jika dibandingkan dengan bore up, juga tergantung pada letak peak power mesin. Namun dengan naiknya stroke dapat menyebabkan peningkatan torsi yang cukup signifikan.
Stroke up juga membuat kompresi meningkat, yang menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar beroktan lebih tinggi agar pembakaran tetap optimal. Selain itu, konsekuensi lainnya adalah dengan bertambahnya stroke maka langkah putar pin kruk makin jauh, bisa mengakibatkan makin besarnya gaya dorong ke kiri dan ke kanan pada dinding piston yang mengakibatkan bertambahnya daya gesek piston ke liner. Stroke ratio juga bisa berubah jika panjang setang piston tidak ikut disesuaikan. Balacing ulang kruk as juga diperlukan untuk mengurangi getaran yang dihasilkan putaran kruk as.
3. Klep in-out
Penggantian klep biasa dilakukan untuk optimalisasi perubahan spesifikasi ruang bakar dan porting. Ukuran klep in dan out yang ideal sangat tergantung besarnya nilai bore suatu mesin. Dipaparkan dalam rumus sederhana berikut :
Inlet Valve = 0,55 to 0,57 * bore  (berlaku untuk ruang bakar berbentuk hemisphere)
Inlet Valve = 0,5 * bore (berlaku untuk ruang bakar berbentuk bathtub)
Exhaust Valve = 0,8 * inlet valve
Konsekuensi dari penggantian klep ini adalah, apabila perubahan diameter klep melebihi batas aman dari spesifikasi yang dianjurkan, maka harus dilakukan perubahan posisi klep, entah dilakukan dengan cara memendam posisi klep lebih dalam, atau merubah sudut dudukan klep, dan lain-lain, yang tentunya juga akan mengubah kondisi kepala silinder menyesuaikan dengan perubahan posisi klep.
4. Porting & Polish
Porting & polish merupakan modifikasi jalur lalu lintas gas bakar dan gas buang pada kepala silinder, yang jika diperhitungkan secara teliti dapat meningkatkan tenaga dengan cukup signifikan sehingga selain sebagai pendukung ubahan bore-up dan ubahan klep, porting & polish juga dapat dipraktekkan dalam spek motor standar, tentunya dengan hitungan yang disesuaikan, namun masih tetap menggunakan rumus yang serupa.
Porting merupakan proses modifikasi  jalur gas bakar dan gas buang yang meliputi perubahan ukuran, bentuk, dan sudut jalur gas, sementara polish bisa diartikan sebagai proses pembersihan dinding jalur gas. Keduanya berperang penting untuk menentukan optimalisasi lalu lintas gas bakar dari karburator dan gas buang menuju knalpot. Ukuran port yang ideal dijelaskan dalam rumus sederhana berikut :
Inlet Port = 0,75 to 0,8 * inlet valve
Exhaust port = 0,8 to 1,0 * exhaust port
Perubahan port, selain mendukung kelancaran aliran gas bakar juga menciptakan flow dan swirl gas bakar yang masuk ke ruang bakar, tergantung dari bentuk port dan arah intake karburator.
5. Camshaft aftermarket
Penggantian camshaft biasanya dilakukan bersamaan dengan penggantian klep yang lebih besar, namun tidak menutup kemungkinan juga dilakukan pada mesin standar.
Yang perlu diperhatikan adalah durasi dari kem tersebut, baik itu dari durasi buka-tutup klep dan LSA. Durasi buka-tutup klep akan berakibat pada hitungan kompresi dinamis suatu mesin.
Rasio kompresi statis :
Rs = Vs + Vrb : Vrb
Keterangan :
Vs = volume silinder
Vrb = volume ruang bakar
Rasio kompresi dinamis melibatkan panjang setang piston dan derajat tutup klep in, karena kompresi dinamis terjadi saat klep in menutup, yang biasanya terjadi saat piston sudah mulai bergerak dari Titik Mati Bawah (TMB), maka hitungan kompresi statis tidak berlaku lagi karena volume silinder saat kompresi sudah berkurang.
6. Karburator
Penggantian karburator sering dilakukan dalam modifikasi mesin, terutama penggantian dengan karburator yang memiliki ukuran venturi lebih besar, dengan harapan dapat memperbesar pasokan gas ke dalam ruang bakar. Namun sebetulnya, pengantian karburator adalah untuk memenuhi kebutuhan karakter mesin yang diinginkan, dijelaskan dalam rumus berikut :
D= K x √ (CxN)
keterangan :
D = diameter venturi karburator, dalam satuan mm
K = Konstanta (nillainya ada di antara 0.6 – 0.9, untuk motor harian disarankan 0.65)
C = kapasitas mesin mesin, dalam satuan liter
N = putaran mesin puncak yang diinginkan, dalam satuan rpm
Penentuan nilai N harus singkron dengan spesifikasi dan karakter mesin dan juga spesifikasi CDI (limiter) tidak terjadi pemborosan karena ketidak-sesuaian antara spesifikasi teknis karburator dan bagian mesin serta perangkat pendukungnya. Penggantian karburator tentunya harus didukung jetting yang baik dan sesuai dengan kondisi mesin, sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal.
7. Koil, kabel busi, busi, dan lain-lain
Perangkat pengapian ini bisa diandalkan untuk memperbesar energi pembakaran, yang tentunya akan lebih optimal jika telah memperhitungkan spesifikasi mesin dan kondisi bahan bakar. Selain perangkat primer, banyak pula beredar perangkat sekunder untuk memperbaiki kondisi pengapian standar seperti coil booster, CDI stabilizer, hingga air / water induction dan lain-lain. Efek lain dari meningkatnya efisiensi pembakaran adalah efisiensi konsumsi bahan bakar. Langkah upgrade parangkat pengapian juga bisa dijadikan langkah utama bagi para rider yang tidak ingin memodifikasi jeroan mesin.
8. CDI aftermarket atau copotan
Berbagai produk CDI, mulai dari yang memakai embel-embel unlimiter hingga yang fully-adjustable dan juga CDI copotan (merupakan perangkat original sebuah motor tertentu) banyak diminati untuk modifikasi street-performance. Berbagai merk CDI aftermarket bahkan telah membuat CDI yang khusus ditujukan untuk motor tertentu.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggantian CDI terutama yang copotan ini adalah memperhatikan spesifikasi standar motor aslinya dengan motor yang akan dipasangi CDI tersebut, mulai dari timing pengapian hingga input dari sensor yang berhubungan dengan kerja CDI. Sedangkan jika menggunakan CDI unlimiter yang khusus untuk motor yang akan diganti CDInya bisa langsung dipasang karena timing pengapian dan input sensor cenderung sama, sementara putaran mesin bisa dicapai lebih tinggi karena limiter sudah tidak ada / digeser ke putaran mesin yang lebih tinggi.
Sementara penggunaan CDI adjustable, fungsinya akan lebih optimal jika dalam pemrogramannya telah memperhitungkan seluruh spesifikasi mesin akhir (dalam kondisi standar atau telah dimodifikasi), kondisi perangkat pengapian, kondisi bahan bakar, dan lain-lain.
9. Knalpot
Selama ini terjadi “salah kaprah” mengenai penggantian knalpot, yaitu perangkat knalpot yang dipasang terlebih dahulu sebelum menyesuaikan spesifikasi bagian lainnya. Padahal, knalpot merupakan muara terakhir dari proses pembakaran, yang artinya spesifikasi knalpot akan sangat tergantung ubahan bagian lainnya, terutama exhaust port. Namun meskipun begitu, keberadaan knalpot juga sangat mendukung kesempurnaan proses pembakaran.
Saat ini, beberapa produsen knalpot telah membuat knalpot yang bersifat Plug & Play, yang artinya spesifikasi knalpot tersebut telah disesuaikan dengan kondisi standar mesin, dan juga dirancang untuk mengoptimalkan proses pembuangan yang akan menambah performa mesin tersebut.
Jika ditarik kesimpulan, maka sebenarnya seluruh proses perubahan spesifikasi akan berpengaruh satu sama lain, dan setiap perubahan akan menimbulan efek positif dan negatifnya masing-masing, tinggal bergantung pada kerapian pengerjaan dan penghitungan yang presisi sehingga didapatan hasil yang optimal untuk setiap perubahan. Selamat mencoba :)

Kamis, 17 Januari 2013

Memodifikasi Pengapian Yamaha Vixion

Memodifikasi Pengapian Yamaha Vixion

Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulilah akhirnya saya bisa di beri kelancaran untuk membuat blog saya ini :D
Oke langsung saja guys tanpa babebo panjang lebar,di sini saya akan menjelaskan tentang modifikasi part pengapian yamaha vixion atau motor injection.
Langkah awal dalam memodifikasi adalah :

1.Ganti Busi Racing Iridium Denso IU24 (for vixion)
Langkah pertama ganti busi vixion anda dengan busi racing iridum denso IU24 yang khusus buat yamaha vixion atau scorpio karena tipe IU24.
Kisaran harga antara 90-95rban lah tergantung toko yang ngejual sih biasanya...

2.Tambahkan (2 buah) 9 Power pada kabel busi anda
Apa sih itu 9 power ????
Nah saya akan menjelaskan apa itu 9 power.
Fungsi & Keterangan:
- Untuk semua mesin 2 tak, 4 tak & Matic
- Memaksimalkan Akselerasi, Power, dan Speed
- Pengapian lebih cepat dan bagus
- Hemat BBM
- Bebas Perawatan
- Plug n Go
- Telah diuji dengan Dyno Test (ada ditiap belakang box)

Sitem kerja 9Power adalah dengan menstabilkan arus listrik yg dihasilkan oleh koil (kita tidak tahu koil tersebut tegangannya naik turun atau stabil) nah untuk didapatkan pembakaran yg sempurna arus tersebut harus stabil agar kerja pembakaran tidak kaget2an. 9Power menghilangkan frekuensi yg liar dan mempersempit/memperfokus frekuensi arus listrik di dalam kabel busi sehingga menjadi 1titik tembak ke busi dan api yg dihasilkan tidak menyebar melainkan menjadi 1 kesatuan yg tajam dan kuat. 9Power juga ikut mendorong arus tersebut jadi bisa di bilang sebagai booster dan pembesar arus. Pembakaran bagus ledakan bunga api bagus sehingga tidak ada bensin yg terbuang percuma (kami berani jamin sebesar 98% bensin terbakar sempurna - tidak ada yg 100% karena terjadi sangat cepat, motor masih baru keluar dari pabrik saja hanya sebesar 92%-95%). Kerja piston menjadi tidak berat dan berirama stabil naik turun tidak kaget2an makanya akselerasi nambah mantap :D
Oh iya kisaran harga sekitar 40-50rb'an lah tergantung toko yang ngejualnya..
 


3.Ganti Koil Racing Andrion XP CMC 2A / 5A (Only for injection)
Ok sekarang langkah ketiga kita akan  mengganti part kedua yaitu koil racing. Gantilah koil standart anda dengan koil racing andrion xp cmc 2A atau 5A. Otomatis dengan mengganti koil standart dengan koil racing tarikan sepeda motor jadi enteng dan rasanya pengen terus dan terus mbetot gas sampek gas pol rasanya hahaha :D
Teknologi terbaru koil XP Andrion CMC 2 A With RFC System ini merupakan kombinasi
teknologi system RFC
(untuk Menghasilkan percikan api yang sangat cepat dan mengarahkan energy api didalam gulungan koil agar selalu menghasilkan energy api yang lebih maksimal )
dan Laminated Core (untuk penggunaan arus secara efisien/ mencegah kebocoran arus dan maksimal) .
Kombinasi teknologi dalam Koil XP Andrion CMC 2 A With RFC system terbaru ini untuk menghasilkan gabungan api Plasma & Corona Ignition.

Plasma Ignition : Api yang warna biru (High Voltage)/ RPM tinggi, High Compression)

Corona Ignition : Api yang warna merah (High Energy)/ RPM rendah, Low Compression

Gabungan Plasma Ignition dan Corona Ignition menghasilkan warna api yang unik (Transient plasma atau Pulsed Corona), dimana semua kelebihan Plasma dan Corona Ignition ini menjadi satu dalam teknologi Koil XP Andrion CMC 2 A With RFC yang terbaru ini, sehingga didapatlah hasil pengapian High Energy dari RPM rendah hingga RPM tinggi.

Yang tentunya akan mendapatkan :
1. Tenaga dan Torsi mesin yang lebih meningkat dari system Koil XP 2 A yang lama

2. Daya bakar api yang lebih tinggi / more ignition energy membuat penghematan bahan bakar lebih tinggi

3. Arus yang digunakan semakin efisien dan maksimal, sehingga dapat digunakan untuk semua jenis CDI (CDI std, CDI racing, CDI AC maupun CDI DC)

4. Efiesiensi daya bakar dan daya tembus api yang lebih maksimal di semua karakter kompresi mesin dan cycles mesin ( 2 tak maupun 4 tak)

5. Efisensi daya bakar maksimal hingga kapasitas mesin 350 cc

6. Self Cleansing Carbon di busi, api plasma yang kuat mendorong kerak dan api corona membakar ulang kerak yang terdorong (emisi gas buang yang lebih rendah dan busi lebih bersih)

Oh iya kisaran harga untuk yang koil xp andrion cmc 2A sekitar 190-200rb, kalo yang CMC 5A sekitar 300-325rb tergantung toko yg ngejualnya sih hehe.. :D



4.Ganti ECU standart dengan Modul IM-8 Andrion XP
Oke sekarang langkah ke empat ialah mengganti ECU standart anda dengan modul im-8 andrion xp ini. Dengan memakai modul ini rasanya seperti terbang ke udara...halah upowo ae -_- hahaha...


Prolog:
Ini adalah pengembangan terbaru khusus untuk motor Injection yang dikembangkan oleh XP Ignition, dinamakan Modul Pengapian karena menjaga tegangan konstan 350 Volt DC dengan system perintah dari ECU motor.
Penggunaan modul pengapian IM-8 Andrion di motor menjadikan motor sangat responsif, motor tidak perlu mencapai RPM tinggi sudah mendapatkan kecepatan dan juga penggunaan modul ini memungkinkan motor untuk mengganti dengan Koil system CDI seperti Koil XP dll yang selama ini tidak bisa diterapkan di motor-motor injection dikarenakan motor injection menggunakan system TCI.


IM-8 Andrion Series
High Performance Ignition Electronic Module for Injection


Features:
- High Performance Ignition 350 volt DC (CDI system)
- High Energy system
- Increasing Acceleration,Power and Torque
- Led Indicator
- Suitable for Injection system
- Including IGF signal for controlling fuel pump
- Guarantee 1 year



Profil Alat

Andrion IM-8 adalah Modul Pengapian Electronik untuk motor injection yang menggunakan sistem pengapian Single Coil / satu (1) koil yang dilengkapi dengan signal IGF untuk menjalankan fuel pump pada motor injection.
Andrion IM-8 dirancang khusus oleh PT. Cahaya Berkat Teknologi untuk memaksimalkan pengapian pada Motor Injection dengan menjaga output voltage 350 volt Dc hingga putaran maksimal yang diperintahkan oleh ECM pada motor Injection dimana bila tanpa modul pengapian pada RPM tinggi pengapian akan mengecil.
Dengan menggunakan Andrion IM-8 motor akan mendapatkan bandwith power yang sangat luas.
Andrion IM-8 sangat cocok untuk digunakan harian, drag bike , maupun road race.

Keunggulan Teknologi Andrion IM-8

* Meningkatkan Akselerasi
Kendaraan dengan menggunakan Andrion IM-8 pengapian menjadi lebih besar ± 80.000 Volt sedangkan dengan metode konvensional (tanpa Andrion IM-8 ) hanya 12.000 s/d 15.000 Volt sehingga pembakaran akan lebih sempurna

* Menghemat BBM
Kendaraan dengan pengapian Andrion IM-8 dapat meminimalisasi fluktuasi atau memaksimalkan ketepatan sistem pengapian, sehingga dapat mengefisienkan bahan bakar 15% s/d 25 % pada kecepatan konstan 60 km/jam atau lebih

* Pengapian Stabil
Pengapian dengan Andrion IM-8 tetap stabil pada putaran mesin diatas 3000 s/d maksimum Limiter RPM, sedangkan dengan metode konvensional pengapian akan mengecil

* Mudah distater
Karena dengan menggunakan Andrion IM-8 tegangan yang dihasilkan oleh coil lebih besar, sehingga mudah distater meskipun mesin dalam keadaan dingin sekalipun, sehingga dapat memperpanjang usia dynamo stater dan aki/batttery

* Coil tidak panas dan awet
Karena Coil dialiri pulsa bukan arus seperti pada pengapian konvensional, maka Coil tidak akan panas

* Busi tahan lama
Dengan Andrion IM-8 tidak terjadi penumpukan partikel pada ujung katode maupun anode busi, sehingga busi lebih tahan lama (awet)

* Pengganti CDI / FTI
Andrion IM-8 dapat menggantikan kerja CDI/FTI dengan lebih baik, sehingga CDI/FTI tidak panas dan dapat lebih tahan lama (awet) system Andrion IM-8 merupakan system pengapian Bi-polar sehingga dapat dirubah system nya menjadi CDI or TCI sesuai kebutuhan


* Mengurangi Polusi
Andrion IM-8 memperkecil kadar CO pada sisa
pembakaran (gas buang) sampai 50 %


* Garansi 1 Tahun Penuh
Andrion IM-8 di garansi selama 1 tahun penuh sejak tanggal pemasangan (yang disebabkan kesalahan alat/komponen)

Semua Andrion IM-8 dirancang khusus menggunakan Toroid dengan kapasitas besar dan telah melalui Quality Control dengan metode ”life test” selama 4 jam dengan putaran 10.000 RPM
Oh iya harga kisaran 800-900rb'an guys tergantung toko yg ngejual sih hehehe ... :D


Oke guyss sekian dulu penjelasan tentang part pengapian yamaha vixion episode hari ini :D
Wassalamualikum wr.wb

Cara Gampang Meningkatkan Tenaga Yamaha V-ixion

Cara Gampang Meningkatkan Tenaga Yamaha V-ixion

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bagi para penyuka motor bertenaga gahar dan mampu lari kencang, performa motor yang dirancang pabrikan kerap dinilai kurang. Lantaran itulah, tak sedikit di antara mereka yang mencoba memodifikasi mesin atau yang biasa disebut korek mesin.

Hanya, tak jarang di antara mereka harus menahan keinginannya itu, terutama mereka yang memiliki motor dengan teknologi pengabutan bahan bakar injeksi. Terlebih, motor juga telah menggunakan peranti Electronic Computer Unit (ECU).

"Sebab, banyak mekanik yang enggan untuk mengorek motor injeksi dan ECU, karena mengaku belum menguasai," tutur Ferdian Nur Abadi, pemilik motor sport Yamaha V-ixion, di Parung, Bogor, Jawa Barat, saat bertemu Tempo beberapa waktu lalu.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Tempo berusaha untuk menghubungi Hermanu modifikator HKU Racing Motorsport yang berada di Jalan Rawabaru, Perak, Surabaya Utara. Gayung pun bersambut, pria asli Surabaya itu menjelaskan panjang lebar seputar korek mesin Yamaha V-ixion.

"Korek motor injeksi termasuk Yamaha V-ixion tidak berbeda dengan motor yang menggunakan karburator," ungkap dia, di surat elektroniknya kepada Tempo, Jumat (17/12).

Kalau pun berbeda, kata Hermanu, hanya pada sistem pengabutan, throttle bodi, serta sensor. Berpedoman pada tiga hal yang harus dibenahi itu, para modifikator harus melakukan tiga hal.

"Pertama, meningkatkan rasio kompresi mesin. Kedua, memperbesar saluran masuk (intake) serta saluran buang. Ketiga, kopling juga harus disempurnakan agar penyaluran tenaga ke roda juga makin sempurna," terang Hermanu.

Lantas apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan? Berikut panduan dari Hermanu.

1. Pangkas kepala cylinder head
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbesar tingkat kompresi mesin. Untuk itu, lepas kepala silinder itu, kemudian bubut kepala silinder hingga 0,9 milimeter.

Hal itu dimaksudkan untuk volume ruang bakar di mesin semakin kecil sehingga proses pembakaran juga semakin sempurna. Sebab semakin tinggi kompresi, maka pembakaran juga semakin sempurna. "Pembakaran bagus berarti tenaga yang dihasilkan juga makin besar," ujar Hermanu.

Dia mengaku, dari hasil perhitungannya, pembubutan kepala silinder sebesar 0,8 mm tersebut mampu meningkatkan rasio kompresi V-ixion dari 10,7 : 1 menjadi 11,8 : 1.

Rasio kompresi tersebut setara dengan motor sport yang dirancang untuk berlaga di arena balap sebenarnya.

Namun, bila kompresi dirasa masih kurang, pembubutan kepala silinder bisa dilakukan hingga 1 mm. Tetapi, Hermanu mewanti-wanti agar proses pembubutan dilakukan secara cermat dan hati-hati.

Sebab, keakuratan ukuran kepala silinder itu sangat berpengaruh terhadap tekanan kepala silinder ke ruang bakar. Bila tekanan lemah, proses pembakaran juga tidak akan berlangsung sempurna, tenaga pun tetap loyo.

2. Memperbesar saluran masuk/buang

Porting merupakan bagian penting sebagai saluran semburan bahan bakar ke ruang bakar sekaligus dan gas buang hasil pembakaran. Penyempurnaan Porting ini bertujuan agar proses semburan bahan bakar dari injektor ke ruang bakar semakin lancar.

Sebab, proses pembakaran yang sempurna akan terjadi manakala semburan bahan bakar dan oksigen ke ruang bakar dalam jumlah besar dan ajeg.

Porting polish di sini bukan berarti mengubah bentuknya tetapi hanya menghilangkan lapisan kasar yang berwujud seperti kulit jeruk. Satu hal yang patut diingat pengurangan lapisan jangan melebihi 0,5 mm.

3. Penyempurnaan kopling
Hermanu mengingatkan, perpindahan gigi yang berlangsung secara cepat, halus dan tanpa hentakan tidak saja menjadikan pergantian tingkat kecepatan berlangsung dengan cepat, tetapi juga menjadikan handling mantap dan gesit. Besaran tenaga pun konstan.

Penyempurnaan kopling meliputi penggantian kanvas dan pegas atau per kopling. Hermanu menyarankan agar per kopling diganti dengan per yang lebih keras dan kuat.

Komposisi kanvas yang terdiri dari lima buah, yaitu empat buah berukuran besar dan satu buah berukuran kecil tersebut diubah. Caranya, satu buah kanvas berukuran kecil itu diganti dengan kanvas ukuran lebar.

Hermanu menceritakan tenaga motor Yamaha V-ixion yang dimodifikasinya dengan cara seperti itu mendapatkan tenaga yang cukup signifikan, 1,3 daya kuda. Kalau sebelumnya hanya 13 daya kuda, menjadi 14,3 daya kuda.

4. Pilih modifikator terpercaya

Hermanu mewanti-wanti agar para pemilik motor tidak sembarang melakukan modifikasi. Terlebih bila cara itu dilakukan sendiri dan coba-coba. Sebab bila tidak akurat dalam membubut kepala silinder dan melakukan porting polish akibatnya justru fatal.

Tenaga bukan makin tokcer, tetapi justru melempem. Bukan hanya tenaga yang terbuang percuma, dana pun melayang sia-sia.