Kamis, 14 Februari 2013

Otak-Atik Pengapian: Magnet YZ125= Magnet Jupiter?

Otak-Atik Pengapian: Magnet YZ125= Magnet Jupiter?


 Ukuran magnet YZ dan Jupiter sama secara hitungan
Tempo
doeloe banyak yang mengandalkan magnet spesial engine (SE) buat roda race atau drag bike. Kebanyakan menggunakan magnet Yamaha YZ. Padahal kalo dipikir, buang-buang uang. Kenapa Om?

Magnet yang dirancang Yamaha,  secara hitungan sama untuk semua tipe motornya. Seperti magnet YZ hitungannya sama dengan magnet Jupiter-Z, Mio dan Vega. Enggak percoyo?

Yuk lihat dimensinya.  “Magnet Yamaha Mio, Jupiter maupun Vega, memiliki diameter luar 112 mm,” jelas Herianto, manajer Technical Service Bintang Racing Team (BRT).

Sedangkan pick up pulser atau panjang tonjolan di magnet 57,5 mm. Dua ukuran ini berlaku hampir pada semua tipe motor Yamaha yang dipakai harian.

Bisa dibandingkan dengan magnet spesial engine pabrikan Yamaha itu. Yuk lihat magnet YZ yang punya diameter lebih kecil. Kalau diukur menggunakan sigmat sekitar 75 mm. Dimensi kecil untuk mengejar putran ringan, ujung-ujungnya supaya putaran mesin tidak berat.

Begitupun panjang pick up coil atau tonjolan di magnet. “Ukuran pastinya 38,5 mm. Ini menggunakan rumus perbandingan,” jelas Heri yang beken dipanggil Bom bom itu.

Yuk dibuktikan kalau dua ukuran berbeda itu secara hitungan sama. Bisa manual atau pakai rumus. Kalau manual, gunakan jangka dan penggaris. Bisa langsung ketahuan.

Tapi, bagi yang mau menggunakan rumus mudah juga bisa. Formulanya:

PP1         PP2

-------  =  -------

D1           D2

PP1 = Panjang pulser magnet besar

PP2 = Panjang pulser magnet kecil

D1 = Diameter magnet besar

D2 = Diameter magnet kecil

Seperti diameter magnet Jupiter-Z ukurannya 112 mm dengan panjang pick up pulser 57,5. Sedang diameter magnet YZ yaitu 75 mm. Yuk dibuktikan kalau panjang tonjolan di magnet YZ ukurannya 38,5 mm. Dari rumus itu:

D1 = Diameter magnet Jupiter-Z 112 mm

PP1= Panjang tojolan magnet Jupie 57,5 mm

D2 = Diameter magnet YZ 75 mm

PP2 = Panjang pulser magnet YZ berapa?

Dari rumus:

PP1         PP2

-------  =  -------

D1           D2

Angkanya bisa dimasukkan ke dalam rumus, jadinya:

57,5            PP2

-------  =  -------

112           75

Maka panjang tonjolan pulser di magnet YZ yaitu:

57,5 x 75 

PP2 = ---------------

112

PP2 = 38,5 mm


  Panjang pulser magnet YZ 38,5 mm. sedang Jupiter 57,5 mm.
Terbukti kan? Kalau magnet Jupiter-Z, Vega dan Mio secara hitungan sebenarnya sama dengan YZ. Jadi, ngapain pakai magnet YZ kalau punya Jupiter bisa dibubut untuk dibikin ringan.

Bagaimana jika magnet Honda Karisma atau Blade mau dibikin kecil pakai lempengan besi seperti milik YZ yang punya diameter 75 mm. Tapi, tetap menggunakan CDI asli Honda Blade. Berapakah panjang tonjolan di magnetnya?

Dari diameter magnet Blade 112 mm  (D1) dengan tonjolan di magnet 38 mm (PP1). Jika mau dibikin seperti magnet YZ yang berdiameter 75 mm (D2), tonjolan di lempengan (PP2) bisa dihitung:

          

    38            PP2

   -------  =  -------

     112           75

PP2 = (38 x 75)/112 =25,5 mm

Jadi, kalau Blade mau pake magnet atau lempengan seukuran diameter YZ yang 75 mm, panjang tonjolan magnet 25,5 mm. Ini pakai CDI Blade.

Tapi, kalau Blade mau pakai magnet asli YZ, tinggal pake CDI Jupiter-Z saja. Kan gampang.


 CDI YZ bisa pake dari Vega (AC) atau Jupiter-Z dan Mio (DC). Pilih yang programable biar setara vortex
Magnet YZ dengan CDI Jupiter
Dari penjelasan di atas, magnet YZ secara hitungan sama dengan magnet Jupiter, Vega dan Mio. Makanya CDI yang digunakan juga bisa saling tukar. Tapi, harus tetap memperhatikan sistem AC atau DC.

Jika menggunakan magnet YZ dan sistemnya seperti asal atau AC, gunakan CDI yang AC juga. Misalnya menggunakan CDI Vega-R yang punya CDI sistem AC.

Tentu banyak yang masih ingat. Dulu pengapian Yamaha Vega sangat bertaji di road race. Bahkan bisa bejaban dengan pengapian Vortex yang notabene menggunakan magnet YZ itu.

Baru sekarang kita punya jawaban. Terbukti magnet Vega hitungannya sama dengan YZ. Bahkan lebih akurat menggunakan magnet Vega. Alasan magnet Vega lebih simpel lihat tulisan di bawah ya.

Selain menggunakan CDI Vega yang AC, bisa saja magnet YZ dipadu CDI Jupiter-Z atau Mio. Tapi, sistemnya harus diubah. Tidak lagi pakai AC, kudu jadi DC. Caranya suplai arus listrik menggunakan aki. Sepulnya bisa dilepas

MOTOR BERBAHAN BAKAR LPG

MOTOR BERBAHAN BAKAR LPG

Throttle Kompor Bekas

Saat kontes Bali minggu lalu OP mencatat sebuah terobosan dari modifikator Bali. Motor berbahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas). Itu loh bahan bakar yang sama digunakan oleh ibu-ibu untuk memasak di dapur.

Yang perlu digarisbawahi, I Gusti Ngurah Putra Darmagita sang pembuat motor berbahan bakar LPG ini membuat dengan sederhana dan fungsional. "Supaya dapat dicontoh oleh orang lain. Maka desainnya benar-benar harus sangat mudah dan efisien serta dipahami orang," terang jebolan STMN 1 Denpasar, Bali ini.

Darmagita sapannya memakai satu basis penting sebagai penyalur bahan bakar. "Pakai tabung gas kecil berukuran 230 gram dan kompor bekas. Kompor yang biasa digunakan kemping. Ketika merancang pertama pakai kompor di kost," senyumnya.

Lantas apa hubungan kompor dengan motor? Masih menurut lelaki asal Bali ini, "Kompor bertugas sebagai throttle body atau karburatornya. Karena tabung gas menancap pada kompor," terangnya.

Alat masak tersebut memiliki katup untuk memperbesar keluaran gas berupa putaran. Katup tersebut dimodifikasi supaya kabel gas dapat terpasang. "Dudukan kabel di kompor pakai tuas choke Honda GL Pro. Diberi dudukan tuas dan kabel sekalian diberi tambahan pegas supaya bisa balik menutup," papar Darmagita yang menggunakan Honda Astrea sebagai kelinci percobaannya.

Dari kompor tersebut Darmagita menarik slang yang diinjeksi langsung ke intake manifold motor. Yang menjadi pertanyaan apakah di intake manifold masih terdapat karburator?

"Tidak! Karbu dilepas dan hanya menggunakan intake manifold sebagai penyalur udara yang diisap mesin," tutur pemuda Bali ini. Bagaimana cara modifikasi intake manifold tersebut?

Hebatnya motor berbahan bakar LPG ini sanggup stasinoer dengan baik. "Lumayan kalau speed bisa sampai 70 km/jam. Ini kan masih belum sempurna karena masih ada beberapa yang perlu dikembangkan," tutupnya. Tapi salut dengan idenya.

Modifikasi Intake Manifold

Hal apa saja yang dilakukan oleh Darmagita pada intake manifold tersebut sehingga mesin dapat dengan mudah mengaplikasi LPG sebagai bahan bakar? Agar lebih lengkap baca terus.

"Yang jelas karburator dilepas. Jadi murni hanya intake manifold yang digunakan," sebutnya. Sebagaimana diketahui LPG merupakan gas alam yang dimasukkan ke dalam tabung khusus dan hanya membutuhkan sedikit udara untuk melakukan pembakaran.

Oleh sebab itu intake manifold ditutup rapat. Penutup manifold tadi diberi lubang berukuran kecil dan sebuah main-jet. "Kalau manifold terbuka mesin langsung ngoookk... gak mau hidup. Pernah juga menggunakan karburator (karbu yang tidak lagi berfungsi sebagai pengabutan, Red.), kabel gas karbu jadi satu dengan kompor gas. Stasioner sih bisa tapi begitu digas lebih gede, mesin langsung mati. Analisaku kelebihan udara. Setelah udara ditutup lebih rapat, agak mendingan. Cuma sepertinya suplai gasnya masih kurang," sebutnya.

Kebutuhan gas yang lebih banyak sangat mutlak. Sehingga sambungan kompor yang menancap pada manifold menggunakan nozzle main-jet. "Manifold dilubangi dan ditancapi nozzle," terangnya.

Selain dari sambungan pada manifold, Darmagita juga melakukan modifikasi pada nozzle kompor gas. "Untuk menghasilkan semburan gas yang lebih besar nozzle pada kompor gas dirojok supaya diameternya lebih besar," sebutnya.

Tentang Bahan Bakar Gas

Dari berbagai media massa sering kita membaca si A membuat motor berbahan bakar gas, lantas si B juga mampu mengganti bensin dengan LPG. Sebenarnya seberapa bisakah LGP digunakan sebagai bahan bakar mesin?

Bahan bakar gas (BBG) diperoleh dari pengolahan gas bumi melalui destilasi bertekan tinggi. Kemudian diproses kembali dalam proses cyorganik (suhu rendah dan tekanan tinggi), sehingga masing-masing menjadi 3 BBG. Liqufied natural gas (LNG), liqufied petroleum gas (LPG) dan compressed natural gas (CNG).

Karena LPG yang banyak digunakan maka pembahasan yang dilakukan juga LPG. LPG mempunyai perbandingan atom C dan H yang lebih mendekati bensin dari pada metana. Bahan utama LPG hampir 99% adalah propane (C3H5) dan butane (C4H10) dan tersimpan dalam kondisi cair pada temperatur sekitar (lingkungan) pada tekanan (0,7-0,8 Mpa atau 7-8 bar).

Menurut salah buku motor bakar yang dibuat oleh Wiranto, LPG di dapat juga dimasukkan ke dalam mesin melalui karburator atau sistem penyemprotan secara elektronik. Karena LPG sudah bertekanan untuk menyalurkan ke dalam ruang bakar mesin tidak memerlukan pompa.

Dapat dipasang penutup gas elektro magnetis atau katup khusus seperti kompor gas milik Darmagita

Secara empiris pun LPG mendekati bensin.
Bensin 2C8H22 + 27O2 ----> 16CO2 + 22H2O
Dari reaksi jelas terlihat kalau bensin membutuhkan 27 oksigen.

Dilihat secara empiris kesetaraan reaksi LPG juga dapat dilihat C3H8 + 5O2 ---> 3CO2 + 4H2O.

LPG hanya membutuhkan 5 oksigen. Makanya jangan heran jika Darmagita menutup hampir seluruh intake manifold pada motornya.

LPG memiliki bilangan angka oktan lebih tinggi dari bensin. Menurut literatur John Robinson diketahui kalau LPG memiliki angka oktan di atas 100. Artinya cocok dengan mesin kompresi tinggi.

Bagian Utama Karburator Sepeda Motor

Bagian Utama Karburator Sepeda Motor

Bagian-bagian Utama Karburator
Setiap karburator, yang sederhana sekalipun terdiri dari komponen-komponen utama berikut ini:
1) Sebuah tabung berbentuk silinder, tempat terjadinya campuran udara dan bahan bakar.
2) Perecik utama (main nozzle), yaitu pemancar utama yang mengabutkan bahan bakar. Tinggi ujung perecik utama hampir sama tinggi dengan permukaan bahan bakar di dalam bak pelampung. Main nozzle biasanya terdapat pada karburator tipe venturi tetap. Sedangkan pada karburator tipe slide (variable venturi) maupun tipe kecepatan konstan (CV), peran main nozzle digantikan oleh needle jet. Needle jet mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang dialirkan dari celah diantara needle jet dan jet
needle (jarum pengabut) tersebut.
3) Venturi yaitu bagian yang sempit di dalam tabung karburator berfungsi untuk mempertinggi kecepatan aliran udara. Sesuai dengan tipe karburator yang ada pada sepeda mesin, diameter venturi akan selalu tetap untuk tipe karburator venturi tetap dan diameter venturi akan berubah-ubah untuk tipe karburator varible venturi.
4) Katup trotel (throttle valve atau throttle butterfly), untuk mengatur besar-kecilnya pembukaan tabung karburator yang berarti mengatur banyaknya campuran udara bahan bakar.
5) Wadah (ruang) bahan bakar dilengkapi dengan pelampung (float chamber) untuk mengatur agar tinggi permukaan bahan bakar selalu tetap. Bahan bakar masuk ke dalam ruang pelampung melalui sebuah katup jarum (needle valve). Katup jarum tersebut akan membuka dan menutup aliran bahan bakar yang masuk ke ruang pelampung melalui pergerakan turun-naik pelampung (float).
6) Spuyer utama (main jet), yaitu berfungsi mengontrol aliran bahan bakar pada main system (sistem utama) pada putaran menengah dan tinggi
7) Pilot jet, yaitu berfungsi sebagai pengontrol aliran bahan bakar pada bagian pilot system pada putaran rendah dan menengah.
8). Jet needle (jarum pengabut), yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran bahan bakar dan udara melalui bentuk ketirusan jet needle/jarum pengabut tersebut. Jet needle umumnya terdapat pada karburator tipe variable venturi dan kecepatan konstan atau tipe CV.
9) Pilot air jet, yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran udara pada pilot system pada putaran langsam/idle/stasioner ke putaran rendah.
10) Diapragma dan pegas, yaitu berfungsi bekerja berdasarkan perbedaan tekanan diantara tekanan udara luar dan tekanan negatif lubang untuk mengontrol jumlah pemasukan udara. Diapragma dan pegas (spring) biasanya terdapat pada karbuartor tipe CV.
11) Main air jet, yaitu berfungsi mengontrol udara pada percampuran bahan bakar dan udara pada putaran menengah dan tinggi. Kemudian juga mengontrol udara yang menuju ke needle jet sehingga mudah tercampur dengan bensin yang berasal dari main jet.
12) Pilot screw, yaitu berfungsi mengontrol sejumlah campuran udara dan bahan bakar yang keluar pada pilot outlet.

Nama komponen bagian CVT Mio

Nama komponen bagian CVT Mio



Kamis, 31 Januari 2013

Komponen-Komponen Utama Karburator

Berikut ini merupakan keterangan untuk Memahami Komponen-Komponen Utama Karburator, satu persatu akan dijelaskan per bagiannya:
a.       Ruang Bahan Bakar.
semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.
b.      Choke valve
Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya.
c.       Piston Valve (Thorttle Valve).
Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
·        merubah putaran engine.
·        Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran utama.
d.      Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar.
e.       Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat.
f.        Piston Valve Screw.
Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve (gas) pada saat engine putaran langsam.
g.       Pilot Screw.
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam.
h.       Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.
Demikian keterangan Memahami Komponen-Komponen Utama Karburator

Bubut magnet standar

Bubut magnet standar emang mantep tuh, mayan respon tarikan lebih cepat. cuma kalo bubut magnet ya musti bubut rumah kopling juga biar maksimal dan balance antara kanan kiri. soalnye magnet dan rumah kopling posisinya mengapit krukass ato kruk ass berada ditengah-tengah diantara magnet dan rumah kopling yang semuanya ikut bergerak bersamaan. kalo magnet lo bubut trus rumah kopling nggak, untuk kekuatan kurang nge-jamin. Apalagi kalo motornya masih buat wara-wiri di jalan raya ibukota yg udah pasti sering bgt nge-gas cepat, rem mendadak, engine brake dll. Kalo bisa bro semua kalo mo modif mesin harus dipertimbankan kekuatan mesin juga bukan cuma kuencengnya aja, cape kan kalo bentar2 kebengkel trus betulin ini itu karena faktor kekuatan gak diperhatikan. Kecuali emang motornya dibikin khusus hanya buat motor pacu doang baik yg buat maen ato buat ikut kejuaraan.

Kalo magnet racing ? hahahha ini bisa buat desingan motor Raja lo makin wuss wusss wuss... cuma kalo buat motor harian mah buat apaan ?. Pake magnet racing harus dimbangi dengan satu paket korekan yang mumpuni kaya bikin bandul+klaher+high compression dan banyak lagi deh biar bisa maksimal semua, kalo cuma ganti magnet racing doang mah Raja lo akan terdengar galak bgt waktu diseting diam dan respon tendangan-tendangan di tarikan awal gigi 1 dan 2 terasa sangat tajam dan liar tapi atasnya bisa gak lari Raja lo... soalnya begini ..Magnet dan rumah kopling ikutan muter kenceng bersamaan gerak torsi kendaraan, kalo berat kedua part itu makin berat maka kalo udah muter kenceng sesuai gaya gerak dia akan semakin kenceng dan kenceng, dan setelah nyampe top rpm maka kita akan ganti gigi, kalo dua part itu berat trus kita kasih beban berat dalam hal ini perpindahan gigi maka gaya dorong yg dihasilkan lebih keras dibanding kalo 2 part tsb ringan. makanya pas nanti udah gigi 4 dan 5 motor raja lo kalo cuma pake magnet racing doangan aje larinya bisa ngambang... makanya kalo mo pake magnet racing seperti gue bilang diatas harus dimbangi ma satu paket korekan yang mangtaf termasuk salah satunya penggantian satu set gear rasio disesuaikan dengan torsi dari motor korekan ente.

Trus yg kedua motor kenceng itu bisa ada karena 1. Jokinya ganas dan bisa nge-bawa tuh motor scara maksimal 2. korekan mesinnya cadas 3. satu paket pengapian yg dapat menunjang korekan ganaz tsb. Nah magnet itu salah satu dari paket rangkaian pengapian .. jadi kalo mo maksimal ya perubahan paket pengapiannya harus satu set seperti magnet racing+spul racing+seting timing yang akurat, CDI Racing, Koil Racing, Busi Racing. soalnya semua part pengapian itu saling berhungan satu sama lain, kalo magnet lo cepat dan koil lo bisa cepat tapi ternyata CDI lo telat pada rpm cepat dan tinggi ya hasilnya akan brebet-brebet diputaran tinggi ... dan juga sebaliknya .. kalo paket pengapian lo sangat mumpuni tapi korekannya ngga ganaz ya same aje ngga terlalu maksimal ... sangat mubazir bgt.. nah kayak geto deh ...

Coba deh memaksimalkan tenaga Raja kita tanpa melakukan perubahan radikal dulu, soalnya banyak yang bisa kita buat maksimal tanpa harus melakukan penggatian part dulu sebab pabrikan membuat motor Raja dengan batasan2 tertentu seperti batasan kenyamanan, keamanan, ekomonis, polusi baik suara maupun lingkungan dan masih banyak lagi. Seperti contoh knalpot standar dari pabrik suara adem ayem dan renyah bensin irit-rit tapi pas kita belek, bobok, chamber kek toet kek trus seting karbu.. udah nambah ngacir apalagi kalo bobok knalpotnya beneran pas juga seting karbunya oke pasti sedep tapi efeknya motor suaranya jadi galak dan konsumsi bensin jadi sedikit lebih meningkat, dan masih banyak lagi deh contoh memaksimalkan tenaga Raja kite2... Dengan begitu kita jadi tau kelemahan - kelebihan apa aja di raja kita dan setelah itu baru terserah mo di upgrade part ato di tuneup sampe maksimal. Gaya memaksimalkan raja kaya seperti itu emang kayanya udah old school tapi it's the most safe and cheap way before u go to the next step.... (bener gak inggris gue yeh sok bule nih gue)

Kamis, 24 Januari 2013

Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian

Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian
1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.
2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di bawah:
Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:
13,0 – 16, 0 V (Suzuki)
14,0 – 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)
3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar.

Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.
b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem pengisian.
b. Pemeriksaan Kebocoran Arus
1) Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.
2) Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan jarum negatif (-) ke terminal negatif baterai seperti gambar di bawah: Standar kebocoran arus : maksimum 1 A
3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan terjadi korslet pada rangkaian sistem pengisian. Periksa dengan melepas satu persatu sambungansambungan pada rangkaian sistem pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

c. Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator)
1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian (charging coil) dengan massa
Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 200C):
0,2 – 1,5 ohm () untuk Honda Astrea
0,3 – 1,1 (Honda Supra PGM-FI)
0,6 – 1,2 (Suzuki Shogun)
0,32 – 0,48 (Yamaha Vega)
2) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti kumparan stator alternator (koil pengisian).
Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan tersebut bisa dilakukan dengan kumparan stator dalam keadaan terpasang.